Makan Gudeg Solo di Banjarmasin Kok Berasa di Jawa?

BUJ0KO, itu adalah nama sebuah rumah makan gudeg Solo di Banjarmasin. Berada di kawasan utara Banjarmasin, rumah makan ini sungguh tidak berada di pinggir jalan utama keramaian. Malah nyaris masuk ke dalam jalan kecil dan tersembunyi. Tapi soal rasa dan kebersihan, juara sih. Apalagi es wedang jahenya. Top markotop.

Oleh: Bhanu Swara Kawula

Terus terang, meski asli orang Banjar, lidah saya ternyata cocok-cocok saja dengan gudeg dan nasinya yang agak pulen lembek gitu. Padahal, katanya, selera kebanyakan orang Banjar itu sukanya nasi yang pera alias karau. 

Bersih dan bernuansa jadul nan Jawa biyangeeet

Mungkin karena masih ada keturunan orang Jawa, jadinya kuliner jawa-jawa masih oke buat saya. Tidak masalah. Oke fokus ke rumah makan ini ya, rumah makan Gudeg Sol0 Bu J0ko (maaf ni ya kalau nulis merek pakai campuran angka, soalnya aneh banget cuy, beberapa kali di baned gugel gegara nulis artikel yang ada nama merek atau rumah makan gitu. Katanya sih jadi kaya spam). Jadi ya ni rumah makan bener-bener rumah sih. 

Rumah yang dijadikan rumah makan, begitulah kira-kira. Saya suka dengan tatanan mebel dan penyajian di sini. Bersih, lalu kesan jadul dan otentik khas Jawa. Kadang-kadang (eh sering banget malah) disetel lagu keroconcong Jawa juga. Jadi berasa lagi di Jawa kalau makan di sini wkwkwk. Untung para waitersnya itu logatnya pada Banjar banar. Apaaaa jadinyaaa kalau mereka melayani dengan logat Jawa. Aseli berasa di Jawa beneran dong.

Harga terjangkau dan sedap

Untuk rasa gudegnya tidak diragukan. Bagi saya ini sudah enak, karena saya sudah coba gudeg di Jogja langsung (eh tapi ini kan gudeg Solo ya) dan rasanya mirip saja. Cuma satu saja yang kalau boleh disediakan adalah sambel yang rasanya rada asin dan lebih pedessss. Soalnya di sini karena memang karakter masakan Jawa, sambalnya manis cuy........

Rasa selat dan menu lain seperti ayam kremes, tahu bakso, gorengan dll, juga oke dengan harga terjangkau. Tidak mahal-mahal banget lah.

Minumannya oke

Uniknya di sini juga menyediakan teh yang rada beda nih. Ada teh bunga telang, teh jahe rempah yang endul dan teh biasa. Bisa disajikan panas atau pakai es. Tinggal rikues saja sama mas dan mbanya.

Gelasnya juga berasa jadul, bermotif hijau putih brilik. Menambah pengalaman minum teh jadi lebih tempo dulu. Kalau diperhatikan lampu dan beberapa desain meja serta kursi juga dibuatl vintage.

foto: dok. IG @gudegs0lobujok0