Header Ads

Kopi Prabayaksa di Utara Banjarmasin dan Hubungannya dengan Kapal Leluhur Banjar

foto: dok. IG @sematasinggah | Aldin G Pradana
MENYERUPUT secangkir kopi latte atau cappuchino di kofisyop barangkali sudah menjadi pemandangan lumrah saat ini. Namun menyeruput kopi rempah sembari membaca buku dan bekerja di pagi hari tampaknya masih jarang ditemukan. Nah di kawasan utara Banjarmasin, tepatnya di Jalan Sultan Adam, ada sebuah toko kopi unik yang menyajikan kopi rempah otentik di pagi hari. Toko kopi Prabayaksa namanya.

Toko kopi ini memang agak susah ditemukan kalau kita tidak jeli melihat petunjuk yang ada pada keterangan akun instagramnya di @kopiprabayaksa. Tidak ada penanda khusus ataupun plang besar. Hanya ada spanduk kecil bertuliskan "seruput kopi rempah pian di sini Rp6.000" 

Berada di dekat kampus Uniska MAB Banjarmasin, toko kopi mungil ini berada di dalam kawasan Kampung Buku Banjarmasin. Kampung Buku sendiri terkenal sebagai pusat berkumpulnya para budayawan, seniman dan akademisi di Banjarmasin. 

Mulai buka dari pagi hari sekitar pukul sepuluh pagi, sang empunya toko, yang juga ternyata seorang jurnalis, menyebut ada dua menu spesial di tokonya itu. Menu itu adalah kopi tubruk Rempahwangi dan es kopi susu Supianor. Keduanya dibandrol ekonomis, mulai dari Rp6.000 saja katanya.

"Toko ini khusus menjual kopi rempah lokal, meski ada juga menu lain seperti coklat, teh dan mocktail sederhana," ujar Syam Indra Pratama, owner toko Prabayaksa.

Meski sebagai owner, ia juga sekaligus menjadi penyeduh di tokonya itu. Ia menyebut dirinya sebagai CEO alias chief everything officer. Hahaha. Ada-ada saja memang. Mengapa begitu, kok everything officer? Kan yang betul executive officer ya?

"Ya karena sementara ini semua saya kerjakan sendiri. Ya buka toko, ngebersihin, cuci gelas, menyeduh, update sosial media sampai dengerin curhatan tamu," katanya berkelakar.

Ia bercerita, nama Prabayaksa terinspirasi dari nama sebuah kapal dalam buku Hikayat Banjar. Prabayaksa adalah sebuah kapal paling besar dan tercepat yang mengantarkan leluhur orang Banjar, dari negeri Keling ke bumi Kalimantan. "Prabayaksa kalau dalam bahasa sansekerta artinya cahaya berkilau, penunjuk arah," sebut Syam.

Namun, ia mewanti-wanti, katanya jangan terlalu berekspektasi tinggi dengan toko kopinya. Karena tidak ada hembusan pendingin udara, wi fi, dan meubeler elite. Namun, ia yakin punya kopi rempah dan nuansa inspiratif yang berbeda dari toko kopi lainnya. "Coba saja sendiri lah," ucap ia.

Selain kopi, terkadang, Syam juga menyediakan beberapa kudapan untuk para tamunya. Seperti kue-kue khas Banjar dan sesekali makanan berat macam nasi goreng, nasi orek telur. Tapi itu tidak setiap hari, hanya saat ia sedang mood memasak saja. "Ya kadang masak sendiri juga, senang aja sih masak. Kadang-kadang lho ya," tambahnya.


close
pop up banner