Header Ads

Tahun Depan Pilgub Kalsel, Kok Politisinya Masih Sepi Manuver?

SAMPAI tulisan ini ditulis, rasa-rasanya belum ada satu pun tokoh independen ataupun dari partai politik yang menyatakan secara berani dan resmi maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan. Padahal riuh politik pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) parpol peserta pemilu ke KPU begitu ramai di media-media arus utama. Pilgub pun direncanakan bakal dilaksanakan tahun depan, November 2024.

ilustrasi: bingkaibanua | google map
Kalau tentang "kesiapan" sih memang sudah ada beberapa yang melontarkan political statement  ke media massa. Sebut saja Haji Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman. Dua nama ini menyatakan siap maju dalam Pilgub Kalsel. Muhidin dari Partai Amanat Nasional (PAN), sedangkan Hasnur dari Partai Golkar.

Namun belum ada keputusan resmi atau langkah nyata menuju ke sana: Pilgub Kalsel. Masih sebatas lontaran-lontaran kalimat politik yang nadanya serupa, masih dalam pembahasan internal partai dan menjalin komunikasi dulu dengan partai lain.

Bahkan belum ada baliho-baliho yang memberikan sinyal-sinyal seorang politisi akan maju bertarung dalam gelanggang perebutan kursi 1 Kalimantan Selatan seperti yang sudah-sudah.

Bahkan calon gubernur pada pilkada lalu, Denny Indrayana pun masih terlihat anteng-anteng saja. Seolah, semua politisi maupun tokoh yang berpeluang maju pilgub masih menunggu sesuatu untuk kemudian bisa bermanuver.

Kalau melihat hasil survei IKRC (Ideham Khalid Research & Consulting) yang dilaksanakan pada 31 Mei sampai 12 Juni 2022 lalu menempatkan Muhidin yang tertinggi dalam empat besar calon kuat Pilgub Kalsel 2024 (data BPost). Kemudian Denny Indrayana yang memperoleh 12,30 persen. Terakhir, Hasnuryadi Sulaiman dengan perolehan 11,23 persen.

Namun jika ada survei dari lembaga lain di 2023, barangkali bisa saja hasilnya jadi berbeda sekarang ini. Selain nama Haji Muhidi dan Hasnur, ada pula nama Ibnu Sina yang muncul. Wali Kota Banjarmasin dua periode sekaligus Ketum DPD Partai Demokrat Kalsel ini juga tampak masih "malu-malu" menyatakan diri siap bertarung di Pilgub Kalsel.

Memang secara logis, semua partai akan bisa mulai berhitung kekuatan setelah hasil Pileg 2024 diketahui. Berapa kursi yang didapat di DPRD Kalsel juga menjadi penentu, bisa tidaknya sebuah partai mengusung calon gubernur, atau harus berkoalisi dengan partai lain.

Tapi menengok pengalaman beberapa pilgub sebelumnya, biasanya setahun sebelum Pilgub Kalsel, beberapa tokoh sudah mulai tampil sosialisasi. Baik di media massa, dengan poster, baliho, sosial media maupun aktif turun ke masyarakat. Namun sekarang, sepertinya masih adem-adem saja. 

close
pop up banner