Header Ads

Wahai Pengunjung Pasar Terapung, Sungai Bukanlah Bak Sampah

KALAU bukan pasar terapung, barangkali Kalimantan Selatan lebih terkenal dengan tambang "emas hitamnya." Pasar terapung seolah mencitrakan Kalimantan Selatan lebih nature dengan sungai dan jualan sayur dan buah-buahan yang dijajakan di atas perahu dayung yang biasa disebut jukung. Itu patut disyukuri dan jadi evaluasi. Wesss beraat. Santay dulu, jangan serius biyanget lah.
Foto: Instagram@eldiai

Kalau kamu ke pasar terapung, ada lima hal yang perlu diperhatikan. Wabilkhusus yang datang jauh-jauh dari luar kota, luar provinsi atau luar negara. Berikut yang perlu, sekali lagi perlu biyanget diperhatikan.

1. Ada Pasar Terapung lama dan ada yang buatan

Kalau mau benar-benar datang ke pasar terapung yang otentik, maka datanglah ke pasar terapung di utara Banjarmasin. Tepatnya di muara Kuin. Atau bisa juga ke pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar (ini lebih ramai para penjual berperahu). Kamu perlu subuh-subuh banget bersiap ke sini, soalnya kalau kesiangan, pasar terapung di sini yang para penjualnya menggunakan perahu dayung (jukung) bakalan sudah bubar. Gak ada ceritanya, kamu bisa ke pasar terapung sore-sore apalagi menjelang senja. Kecuali ada event pariwisata dari pemda setempat, ya mungkin saja sih.

Nah, kalau gak mau repot dan jauh ke pasar terapung yang otentik sejak dulu kala ini, kamu bisa kok ke pasar terapung "buatan" yang diadakan oleh Pemkot Banjarmasin di Siring Menara Pandang, Jalan Piere Tendean. Ini cukup mudah diakses dan masih oke kok buat ngerasain suasana pasar terapung.

2. Jangan kebanyakan nawar

Para penjual di pasar terapung ini, biasanya menjual hasil alam dan juga panganan yang mereka buat sendiri secara tradisional. Untungnya pun mungkin tak seberapa, belum lagi mereka rata-rata rumahnya cukup jauh dari lokasi pasar. Bahkan perlu upaya ekstra mengayuh perahu. Jadi kalau bisa, lebih elok kamu jangan kebanyakan nawar deh. Kalau harganya dirasa kemahalan, ya udah ga usah beli. 

3. Ingat, sungai bukan bak sampah

Ini nih yang paling kocak. Masih ada aja, yang dengan ringan tangan main buang-buang sampah makanan lah, tisu lah, botol plastik bekas minuman lah, ke sungai. Ckckckck. Itu bukan prilaku yang bisa dibenarkan bosque. 

Sungai bukan tempat sampah, jadi jangan maen buang-buang sampah sembarangan saja. Ingat ini ya, jangan buang sampah sembarangan ke sungai saat berwisata ke pasar terapung.

4. Siap-siap goyangan perahu

Di dalam beberapa kondisi, ada juga penjual yang menggunakan perahu lebih besar dan bermesin. Mereka menjual beragam makanan berat semacam soto, nasi sop bahkan sate di dalam perahu. Kita menyantapnya pun di dalam perahu. Kalau kamu suka yang silakan aja dicoba, tapi siap-siap aja, kalau ada perahu mesin lain yang lewat, bisa-bisa isi piring dan gelas kamu bakal meluber karena perahu juga jadi goyang.

5. Bersyukur
 
Ya, ini penting juga sih, beryukur bahwa kamu bisa punya kesempatan ke pasar terapung. Yang dulu kala sangat legend di salah satu iklan stasiun televisi swasta ternama di Indonesia, RCTI OKE. Itu aja sih.

Nah udah bacanya? follow dulu Instagram WARTEKO di @wartekoo (huruf o-nya dua), biar bisa ikutin update tulisan dan info dari Warteko, insya Allah diupdate.

close
pop up banner